Cerita Seks Goyangan Maut Sekretaris Cantik
3:17:00 PM
Pijat Plus Plus Jakarta - Cerita
Seks ini bermula saat aku bekerja di salah satu perusahaan besar, disana aku
menduduki jabatan yang lumayan tinggi karena aku sudah bekerja di perusahaan
itu kurang lebih 10 tahun sejak aku lulus dari kuliahku.
Namaku Tantan, umurku saat ini 35
tahun, aku termasuk orang yang sangat cerdas di kantor tempat aku bekerja
sehingga aku bisa menduduki jabatanku yang sekarang. Aku saat ini sudah
berkeluarga dan memilki satu orang anak perempuan. Tapi aku juga mempunyai
sifat buruk yang sangat sulit untuk aku hilangkan sampai saat ini, ayitu aku
selalu ingin menyetubuhi bawahanku yang sekiranya masuk dalam kriteriaku.
Kalau saja aku tidak menyetubuhi
bawahanku aku selalu saja mencari seorang wanita yang sudah bersuami, baik
sudah punya anak atau belum punya anak tak masalah bagiku. Tapi sampai saat ini
aku selalu bisa menyembunyikan sifat burukku ini dari istriku.
Di kantorku ada seorang staf yang
manis dan imut, umurnya kutafsir sekitar 25-30 tahunan. Menurutku dia staf
tercantik dikantorku walaupun tubuhnya gak terlalu tinggi, tapi dia memilki
senyuman yang sangat manis sekali, hingga membuatku naksir kepadanya.
Namanya Diana, orangnya putih
bersih kelihatan seperti wanita yang rajin melakukan perawatan tubuhnya, rambut
sebahu dengan warna hitam yang kental, dan yang pasti Diana memilki postur
tubuh yang sangat menggoda setiap laki-laki.
Diana sudah memilki suami tapi belum
mempunyai anak, itu yang membuatku semakin bersemangat untuk bisa mendapatkan
tubuhnya yang seksi. Ketika dikantor aku selalu mencuri-curi pandang dengannya,
sering aku menggodanya dengan gurauan-gurauan kecil, dan Diana menanggapi
gurauanku tersebut dengan senyuman manisnya.
***
Semakin lama godaanku semakin
membuat Diana menjadi luluh, aku sering mengamati dia sedang meliriku dari kaca
tempat rak buku. Senyumanku kepada Diana setiap hari membuat aku semakin dekat
dengan Diana. Aku berpikir godaanku sudah masuk dalam tubuhnya, sedikit lagi
aku pasti akan bisa mendapatkannya. Sampai-sampai sekarang aku tak segan-segan
lagi memanggilnya dengan sebutan sayang. Dan seperti yang aku pikirkan kalau
godaanku sudah merasuk dalam dirinya, dia pun membalas panggilanku sayang
dengan panggilan saying juga.
Dan sejak saat panggilan itu
sering terucap dari mulutku dan mulut Diana, kita pun semakin dekat saja, bisa
dibilang sebagai seorang kekasih meski kita tidak ada status apapun. Sering aku
mencuri kesempatan didalam ruanganku dengan sedikit godaan mesra dengan Diana,
dan Diana pun membiarkannya saja, seakan Diana juga menghendaki hubungan ini
terjadi. Dan dari sinilah kisah Sex ku dengan staf kantorku Diana yang sangat
manis ini terjadi.
Waktu sore itu teman-teman kantor
yang lain sudah pulang. Akupun sedang mempersiapkan diri untuk pulang juga
ketika terdengar ketukan di pintu ruanganku dan kemudian disusul munculnya raut
wajah cantik begitu pintu dibuka dari luar.
“Halo sayang” sapanya hangat dan
mesra.
“Belum pulang?” lanjutnya sambil
melangkah masuk dan berdiri persis di samping tempatku duduk di belakang meja
kerja.
“Sebentar lagi. Ini lagi
beres-beres” jawabku balas tersenyum.
Hubungan kami hari demi hari
semakin bertambah mesra. Yang pada awalnya hanya saling lirik dan senyum, kini
sudah mulai meningkat menjadi saling remas walaupun hanya sebatas remasan
tangan. Namun itu sudah menunjukkan bahwa dirinya menyukaiku. Rasa rindu untuk
cepat bertemu mulai mengganggu pikiranku, demikian pula dengan dirinya.
“Ih, pengen cepet-cepet ke kantor
deh rasanya” demikian kata Diana suatu ketika saat pertama kali aku mencoba
memberanikan diri untuk mengecup pipinya, saking tak tahannya manakala kami
tengah berduaan. Itupun mencuri-curi, takut ada karyawan lain yang melihat.
Kembali sore itu ia hadir dengan
gayanya yang akan membuat lelaki manapun merasa sulit untuk menolaknya. “Kok
malah bengong? Nggak suka ya, Diana kemari?” katanya dengan menyebutkan nama
panggilan mesranya. Pijat Plus Plus Jakarta.
Ucapan yang meluncur dari
bibirnya yang menggemaskan itu, terdengar begitu menyejukan hatiku. Mana
mungkin aku bisa melupakannya? Siapa pula yang bisa menahan diri saat wanita
cantik, bertubuh sintal yang menyebarkan aroma penuh dengan rangsangan berdiri
begitu dekat dengannya? Bahkan saking dekatnya aku dapat merasakan kakinya
bersentuhan dengan pahaku.
Dari kursi tempat dudukku, aku
menengadah menatap wajahnya. Ia pun tengah melirik ke arahku. Mata kami
bertemu. Saling pandang penuh arti. Kulihat matanya berbinar-binarnya,
menyembunyikan perasaan yang begitu mendalam.
Hangat dan mesra sekali pancaran
tatapan matanya. Penuh gairah. Aku bukan malaikat. Aku hanya seorang lelaki
biasa, yang masih penuh dengan gelora jiwa mudaku. Usiaku masih di bawah 40
tahun. Usia yang sedang matang-matangnya dan penuh dengan gejolak gairah
lelaki.
“Bukan begitu, sayang. Siapa sih
yang tak mau berdekatan sama wanita secantik kamu?” jawabku seraya meraih
tangannya ke dalam genggamanku. Kuremas perlahan dengan penuh kelembutan.
“Tuh khan? Mulai deh rayuan
gombalnya” ujarnya seraya makin memepetkan dirinya ke tempat dudukku. Kurasakan
pahanya bergeseran dengan pangkal lenganku.
Meski masih terhalang kain
roknya, aku dapat merasakan kehangatan dan kelembutan kulit pahanya. Perasaan
itu menjalar ke sekujur tubuhku dan mengarah semuanya ke pusat selangkangannku.
Aku jadi gelisah. Aku tak ingin ia memperhatikan perubahan di bagian depan
celanaku.
Namun aku segera memergoki
tatapan matanya sekilas melirik ke arah itu. Aku jadi malu juga, apalagi
melihatnya senyum-senyum dikulum seperti itu. Aku jadi gemas dibuatnya. Lalu
tubuhnya kutarik hingga terjatuh ke pangkuanku.
“Auuww ” pekiknya manja sambil
merangkul leherku agar tubuhnya tak terguling dari pangkuanku.
“Mas kok jadi tambah genit sih?”
lanjutnya. Ia cubit pipiku dengan lembut.
“Tapi suka khan?” balasku
menatapnya dengan mesra.
Ia mengangguk perlahan. Balas
menatapku dengan hangat. Kuamati seluruh wajahnya. Ia memang cantik. Matanya
bersih bersinar. Bulu matanya lentik. Hidungnya mancung, dan bibirnya. Akh
sungguh mempesona. Sungguh sensual. Apalagi saat lidahnya dikeluarkan untuk
membasahi bibirnya. Sangat mengundang Aku tak tahan untuk segera mengulumnya.
Bibirku langsung mendarat di atas
bibirnya. Kukecup mesra. Ia balas dengan mesra. Kukulum hangat. Ia menyambutnya
dengan kehangatan yang sama. Kami berciuman dengan hangat dan mesra. Lidah kami
saling mencari. Saling bartautan. Tangannya meremas-remas bagian belakang
kepalaku sambil menariknya sehingga ciuman kami semakin erat. Aku balas dengan
mengelus dan meremas punggungnya. Ia menggeliat sambil mengerang perlahan
merasakan kehangatan cumbuanku. Cerita Seks
Gerakan tubuhnya membuat
pantatnya yang berada dipangkuanku dengan sendirinya menggesek-gesek kontol yang
berada di balik celanaku. Aku sudah tegang sekali. Kelembutan dan kehangatan
buah pantatnya membuatku terangsang hebat.
Kelihatannya ia sengaja melakukan
gerakan itu. Pantatnya terus-terusan digesek-gesek ke kontol yang
sudah semakin mengeras saja rasanya. Mengimbangi permainannya, tanganku mulai
ikut-ikutan beraksi. Dimulai dengan mempreteli seluruh kancing Blousenya.
Kulihat kulit dadanya yang bersih
dan putih nampak begitu merangsang. Kuelus perlahan. Diana melenguh menikmati
elusan lembut di seputar dadanya. Pagutan bibirnya semakin kuat, dekapannya
semakin erat.
Tanganku menggerayang semakin
dalam, meremas Payudaranya yang masih terbungkus kutang tipis. Tonjolan
putingnya kupermainkan. Diana gemetar dibuatnya. Permaiman tangan boss
kesayangannya di daerah puting itu membuat darahnya berdesir kencang. Gairahnya
menggelora dan semakin menyesakan dadanya. Pijat Plus Plus Jakarta.
Rangsangan itu bertambah kuat
seiring dengan elusan tangan bossnya yang mulai merogoh ke dalam kutangnya.
Sentuhan langsung tangan lelaki pujaannya itu di seputar Payudaranya seakan
memicu seluruh naluri kewanitaannya.
Diana berubah garang. Gerakannya
semakin binal, liar dan tak terkontrol. Apalagi ketika merasakan elusan lembut
di pahanya, bergerak perlahan merambat naik ke pangkal pahanya. “Ouugghh”
erangnya penuh kenikmatan seraya mendorong tanganku lebih dalam ke arah
selangkangannya.
Tanganku segera menemukan
gundukan daging hangat di balik celana dalamnya yang teras sudah mulai
membasah. Ujung jariku menelusuri garis memanjang di sekitar bibir kemaluannya.
Kudengar erangan demi erangan meluncur dari bibirnya setiap kali tanganku
menekan di sekitar liang itu. Roknya sudah kuangkat tinggi-tinggi agar tidak menghalangi
gerayangan tanganku.
Sementara tanganku yang satunya
lagi mengeluarkan Payudara Diana dari balik kutangnya. Tidak terlalu besar
memang, tapi masih kenyal dan keras. Bentuknya indah, apalagi putingnya yang
berwarna kemerahan itu nampak sudah berdiri tegak seakan menanti kuluman
mulutku. “Aduuhh. isep Mas Terus. akh enak sekali” rintihnya keenakan.
Aku tak perlu menunggu
perintahnya, karena mulutku sudah langsung menyambarnya. Lidahku melata-lata di
ujung pentilnya. Akibatnya sungguh luar biasa, Diana menggelinjang kegelian
diiringi rintihan dan erangan penuh kenikmatan. Sementara tangannya mulai
bergerilya menggerayang kemana-mana sampai akhirnya berhenti di sekitar
selangkanganku.
Bergerak lincah mengurut-urut
Kontolku yang masih terkungkung di balik celana. Aku berharap ia segera
membebaskan Kontolku yang sudah berontak itu dari kungkungan celanaku.
“Dianaa.. ugh” aku melenguh tanpa sadar begitu tangan Diana merogoh ke dalam
balik celana dan menggenggam Kontolku. Terasa begitu lembut dan halus permukaan
telapak tangannya.
Perlahan namun pasti, ia mengocok
Kontolku mulai dari bawah hingga ke atas, lalu turun kembali dan begitu
seterusnya dengan irama yang semakin meningkat cepat. Enak sekali rasanya.
Tubuhku seperti melayang-layang dibuatnya. Kurebahkan kepalaku di senderan
kursi. Menikmati semua apa yang dilakukannya padaku. Kulihat tangan satunya
lagi meraih ke bawah.
Aku kira ia kan menggunakan kedua
tangannya untuk mengocok, tetapi ternyata ia malah mencopot celana dalamnya
sendiri dan melemparnya ke lantai. Aku kaget. Apa yang akan dilakukannya. Aku
tambah khawatir ketika ia mengangkat roknya tinggi-tinggi lalu merubah
posisinya sehingga mengangkangiku sementara Kontolku ditegakkan ke atas.
Tiba-tiba aku sadar akan apa yang
akan terjadi. Aku tidak pernah mengharapkan sampai sejauh ini. Bagaimana
jadinya nanti. Kami berdua sudah memiliki keluarga masing-masing. Ini sudah
terlalu jauh, jangan sampai terjadi. Aku tak ingin mengkhianati keluarga dan
aku pun tak ingin ia mengkhianati keluarganya juga.
Cukup sampai di sini “Diana.
udah. Jangan diterusin” kataku mengingatkan. Sebenarnya aku juga tidak yakin
dengan ucapanku sendiri. Aku menahan tubuh Diana agar jangan sampai itu
terjadi. Kulihat tatapan matanya yang redup penuh harap, melirik padaku dengan
penuh tanda tanya. Mana ada lelaki yang tahan melihat wanita secantik dirinya
memohon seperti itu.
“Kenapa?” ucapnya penuh keheranan
dengan sikapku yang memang, menurut para lelaki, tidak tahu diuntung.
“Nggak apa-apa kok sayang. Aku
rela dan suka melakukannya.” jawab Diana yang justru membuatku semakin tergoda.
Aku berupaya untuk berpikir
jernih dan mencari jalan agar semua ini tidak terjadi. Aku tak ingin semuanya
berantakan gara-gara perbuatan ini. Tapi? Akh, rasanya aku tak bisa lagi
berpikir jernih begitu ia mulai menciumi wajahku dengan penuh mesra dan hangat.
Tangannya bekerja cepat mempreteli kancing bajuku hingga membuka seluruh
dadaku.
Ia langsung menciuminya. Mengemot
putingnya. Lidahnya menari-nari di atas dada lalu turun ke perut dan terus
semakin ke bawah. Aku tak pernah sadar sejak kapan resleting celanaku terbuka.
Tahu-tahu kulihat batang kejantananku sudah mengacung dari balik celanaku yang
terbuka, sementara wajah Diana sudah sangat dekat sekali berada di sana.
“Akh gila”, Pekikku dalam hati
manakala kulihat mulut Diana terbuka dan lidahnya menjulur menyapu permukaan
moncong penisku. Tubuhku bergetar hebat merasakan sapuan lembut dan hangatnya
lidah itu di sana.
Mataku sampai terpejam saking
nikmat yang kurasakan saat itu. Pikiran-pikiran untuk menghentikan perbuatan
ini saat itu langsung lenyap entah kemana. Aku tak mungkin menolaknya. Apalagi
mulut wanita cantik ini begitu lihai mengulum kontolku. Mungkin ini merupakan
kuluman ternikmat yang pernah kurasakan sebelumnya.
Aku sudah tak peduli lagi dengan
semuanya. Yang penting semuanya harus kunikmati. Wanita cantik bertubuh seksi
yang sedang bergairah ini harus mendapatkan kenikmatan yang sama. Setelah itu,
aku langsung meraih tubuhnya untuk berdiri mengangkangi tubuhku yang duduk di
kursi. Batang kejantananku kuberdirikan tegak mengarah persis ke liang vaginanya.
Kuminta ia untuk berjongkok
dengan kedua kakinya naik ke tepian kursi di kedua sampingku. Tubuhnya turun
perlahan. Batang penisku mulai melesak ke dalam liangnya. Terasa hangat dan
sempit. batangkuterus menerobos masuk karena di sekitar liang itu sudah licin.
Diana melenguh panjang begitu seluruh penis beruratku terbenam di dalamnya.
Matanya terpejam erat, kepalanya
melengak ke belakang. Kedua tangannya berpegangan pada leherku. Ia mulai
bergerak turun naik, bergoyang ke kiri dan ke kanan. Aku mengimbanginya dengan
tusukan-tusukan kuat.
Kami saling berlomba memberikan
kenikmatan. Kulihat di depan wajahku, Payudaranya yang sudah tertutup kutang
itu, bergelantungan kesana kemari. Bibirku langsung menangkapnya. Kukemot
putingnya. Ia merintih. Kujilat seluruh daging kenyal itu. Diana mengerang.
Kedua tanganku berpegangan pada pantatnya. Sambil meremas, aku tarik ke dalam
agar batangku bisa mencapai bagian yang terdalam di dirinya.
“Mass Ooouugghh.. nikmaat..
enaakkhh.. mmpphhff” erangnya tak karuan.
“Ayo sayang. Terus goyangin.
uughgh nikmaatnya,” Aku pun mengerang-erang kenikmatan.
Tiba-tiba ia memekik sambil
mendekap kepalaku erat-erat ke dalam dadanya. Tubuhnya berguncang hebat.
Pinggulnya didesakan kuat-kuat sehingga penisku terbenam seluruhnya. Tak lama
kemudian kurasakan siraman cairan hangat pada batangku di dalam liangnya. Diana
telah mencapai orgasmenya.
Ia terus-terusan merintih sambil
mengigau kalau dirinya jarang mendapatkan puncak kenikmatan seperti saat ini.
Aku tak sempat memikirkan ucapannya itu, karena aku pun tengah berkutat menahan
desakan dari dalam diriku sendiri sampai akhirnya tak tahan lagi dan
menyemburkan sperma berkali-kali ke dalam liang vaginanya.
Pinggulku sampai terangkat
tinggi-tinggi ketika menyemprotkan sperma. Sungguh nikmat rasanya karena
spermaku banyak sekali semburannya. Bayangkan saja aku sudah tidak berhubungan
dengan istriku selama ia haid seminggu ini. Kudekap tubuh Diana erat-erat.
Kuhirup keharuman aroma tubuhnya yang begitu merangsang. Sambil kubisikan
kata-kata mesra. “Diana juga sayang sekali sama Mas” bisiknya perlahan hampir
tak terdengar.
Untuk beberapa saatnya kami hanya
saling berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan bersama. Sambil memikirkan
wanita secantik dirinya, yang sehari-hari nampak lembut dan pemalu, bisa
berubah binal bagai kuda jalang saat bercinta denganku.
Aku hanya bisa mengeluh bahagia
penuh keberuntungan dapat menikmatnya dengan puas. “Mas, Diana nggak mau
pulang. Pengen sama Mas terus seperti ini” bisiknya lagi. Aku terhenyak. Kaget
tak terkira dengan ucapannya itu.
Aku tak tahu perasaanku saat itu.
Apakah harus senang atau takut mendengar pengakuannya ini. Aku tak ingin
peristiwa ini tercium oleh rekan-rekan yang lain dan tak mungkin terus berada
di sini. Walaupun yang lain telah pulang, mungkin saja nanti ada satpam
perusahaan yang mengontrol kemari.
“Ayo kita pulang. Nanti ketahuan
orang,” ajakku buru-buru seraya mendorong tubuhnya dari atas tubuhku.
“Nggak mau. Pokoknya Diana pengen
sama Mas terus” rengeknya.
“Aduh gimana dong.”
“Biarin” katanya ngambek.
Aku panik melihatnya seperti ini.
Akhirnya aku mendapat jalan untuk membujuknya.
“Ok, kalau gitu kita cari tempat
lain aja yang lebih aman” kataku kemudian.
“Ya setuju. Kita cari hotel aja”
usulnya dengan gembira.
“Nanti kita mandi bareng di sana.
Nanti Diana mandiin, terus ‘ininya’ Diana sabunin juga ya,” katanya lagi sambil
mempermainkan kontolku yang sudah tergolek lemas.
Aku hanya mengiyakan saja karena
yang penting harus cepat-cepat pergi dari sini.
Kami berdua lalu segera berangkat
ke hotel setelah merapikan diri dahulu. Sepanjang jalan Diana tak pernah
melepaskan pelukannya dariku. Aku membayangkan apa yang akan kami perbuat
semalaman nanti di hotel.
Kurasakan kontolku langsung
menggeliat bangun kembali hanya terbayang tubuh molek itu menggeliat-geliat di
bawah himpitan tubuhku. Luar biasa memang.
0 comments